Apa itu DSS?

DSS, singkatan dari Duplex stainless steel, adalah klasifikasi baja tahan karat yang terdiri dari dua baja dengan bagian tengahnya terdiri dari austenitisasi atau besi. Baja ini juga dikenal sebagai baja dupleks karena struktur kimianya memiliki dua fase berbeda, yang keduanya biasanya diwakili oleh martensit. Baja ini sangat berguna dalam aplikasi yang memerlukan ketangguhan ekstrim karena kedua fase dapat diterapkan bersamaan pada suhu dan tekanan tinggi. Baja tahan karat dupleks mampu memperoleh kekerasan yang cukup baik pada fase austenitik maupun martensitnya karena adanya sejumlah besar sisa austenit. Nilai DSS yang umum digunakan adalah S31803, S32750 dan SS32550.

Nilai baja tahan karat dupleks

Jenis UNS Swedia Jerman Perancis Jepang
Paduan rendah UN23(SAF2304) SS232(SAF2304) W.Nr.1.4362 UR35N DP11
Paduan sedang UNS S31500

UNS S31803

SS2376(3RE60)

SS2377(SAF2205)

W.Nr.1.4417

W.Nr.1.4462

UR45N DP1

DP8

Paduan tinggi UNS S32900

UNS S31260

SS2324(10RE51) W.Nr.1.4460

W.Nr.1.4501

  329J1

329J2L

Super dupleks UNS S32750

UNS S32550

SS2328(SAF2507) W.Nr.1.4410

W.Nr.1.4507

UR47N+

UR52N+

 

 

Selain paduannya sendiri, faktor penting lainnya yang berkontribusi terhadap ketahanan terhadap korosi adalah kandungan nikel. Nikel umumnya ditemukan dalam persentase yang lebih tinggi di sebagian besar paduan, sehingga menjadikannya komponen yang sangat berguna. Dibandingkan dengan nikel, yang sering digunakan dalam paduan berkinerja tinggi karena konduktivitas listriknya dan kemampuannya membentuk paduan berkualitas baik, nikel tidak sesering digunakan dalam pembuatan baja tahan karat dupleks berkualitas tinggi. Salah satu aspek yang paling menarik dari paduan nikel adalah kemampuan ketahanan terhadap korosi, yang menjadikannya alternatif terbaik untuk material berperforma tinggi. Ketika dicampur dengan baja, nikel menghasilkan paduan yang lebih stabil, yang dapat meningkatkan kemampuan aus dan kekuatan mekanik paduan tersebut.

Properti penting lainnya dari paduan ini adalah ketahanannya yang tinggi terhadap ekspansi termal. Ini menunjukkan tingkat ketahanan ekspansi termal yang tinggi meskipun memiliki kemampuan ketahanan ekspansi dari baja tahan karat austenitik, karena sifat mekaniknya yang unggul. Properti ini memberikan kemampuan perlindungan korosi yang sangat baik, terutama selama siklus tempering/penghilangan noda. Fitur ketahanan korosi yang sangat baik dari baja tahan karat dupleks memungkinkannya tahan terhadap berbagai macam bahan kimia. Ia juga memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap oli, gemuk dan cairan lain dengan tingkat kekentalan tinggi.

Selain fitur-fitur di atas, baja tahan karat dupleks juga populer karena kekuatan dan daya tahannya yang tinggi. Peringkat kekuatannya yang tinggi hingga 300Kg dimungkinkan melalui kemampuannya memanfaatkan gulungan mandrel dua arah. Ini terdiri dari serat karbon keras yang digulung menjadi strip yang terjalin di kedua sisi dan dibentuk menjadi batangan dengan mandrel. Keistimewaan lain yang membuatnya menjadi paduan yang sangat baik adalah permukaannya benar-benar halus tanpa tonjolan.

Salah satu faktor terpenting yang berkontribusi terhadap ketahanan baja tahan karat dupleks adalah rendahnya tingkat ketahanan terhadap korosi lubang. Baja ini menunjukkan tingkat pembentukan butiran kristal yang rendah di dalam paduan panas. Mereka dapat digunakan untuk membangun struktur besar dan kecil di berbagai industri. Karena ketahanannya terhadap butiran kristal, mereka sangat dihargai oleh industri konstruksi.

Sifat mekanis baja tahan karat dupleks menawarkan sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan tepat untuk berbagai aplikasi. Sifat-sifat ini memungkinkan baja ini digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk pembuatan komponen rekayasa presisi, penukar panas, dan fabrikasi lembaran logam. Beberapa sifat penting lainnya dari jenis paduan ini termasuk toleransi panas yang tinggi, kepadatan rendah dan ketahanan korosi yang sangat baik. Mereka juga menawarkan sejumlah sifat mekanik yang berkontribusi terhadap sifat keseluruhan paduan. Ini termasuk kekerasan ekstrim, ketangguhan, ketahanan kimia dan ketahanan mulur.